Skip to main content

Amal Baik Bertebaran di Sendai Selama Bulan Ramadhan

Suatu waktu saya pernah membuat tulisan bahwa apabila Ramadhan datang, maka amal shalih bertebaran di Kota Sendai dan muslimin pun saling berlomba-lomba melakukan amal shalih tersebut.

Shalat tarawih berjama'ah di kaikan bersama Ustadz dari Indonesia


Saat Ramadhan..

Ada yang dengan diam-diam menggantungkan ta'jil di beberapa pintu apato.

Ada yang dengan sukarela menawarkan paket makanan utk buka puasa.

Ada yang berlomba-lomba memberikan shodaqoh terbaiknya utk hidangan ta'jil dan sahur setiap hari dan pekan.

Ada yang selalu berkunjung tanpa tangan kosong, pasti membawa sesuatu.

Ada yang rajin mengundang orang lain untuk ifthor dan sahur di apatonya.

Ada yang selalu care saat ada kawannya sakit, bahkan menjenguknya ke luar kota.

Ada yg siap mengantar kawannya untuk suatu keperluan, padahal ia sedang deadline.

Ada yang tenaganya siap membantu, dari urusan sulit sampai buang gomi (sampah).

Ada yang bersama-sama bersepeda malam-malam agar aman untuk i'tikaf di Masjid Sendai (ICCS).

Ada yg mengundang kawan-kawan nihonjin dan foreigners (non muslim) untuk berbuka puasa bersama.

Dan masih banyak lagi. Tak bisa saya sebutkan semua kebaikan itu satu persatu. Pada Ramadhan ini yang akan menjadi Ramadhan terakhir kami di Sendai, saya melihatnya dan mendengarnya sendiri.

Itulah dakwah, di mana syi'ar Islam bisa dilakukan oleh siapapun. Entah berapa banyak hafalan Qur'annya, berapa banyak hafalan haditsnya, berapa panjang hijab nya (bahkan ada yang belum berhijab), berapa banyak beasiswanya, apapun pekerjaannya, dan lain sebagainya. Mereka semua bergembira dan berlomba-lomba beramal shalih.

Dakwah tidak harus selalu berkata, "hadzihi bid'ah, hadza harom, ini nyunnah, ini tidak ada dalilnya.."

Setiap kita adalah da'i sebelum menjadi lainnya. 

Setiap kita adalah representasi Islam itu sendiri.

Setiap kita adalah inspirasi bagi yang lain.

Jazakumullah khayran katsiron, wahai saudara/i ku muslimin di Sendai. 

Kalian telah banyak memberi inspirasi untuk saya.


Comments

Popular posts from this blog

Merasakan layanan ambulance di Jepang

Ramadhan 1440H; Mei 2019 Baru saja kami berbuka puasa keluarga, ketika tiba-tiba D-kun terbatuk-batuk sambil mengeluarkan darah dari hidung dengan deras. D-kun sudah 4 hari demam tinggi dan batuk, menyebabkan ia kadang sulit bernapas dan sesak dada karena batuk yang parah. Kami kira hanya mimisan sedikit, namun ternyata deras sekali, ditambah panas tinggi menyebabkan kami sedikit panik. Darah mimisan pun ada yang masuk ke mulut. Spontan, saya telpon 119 sebagai nomor rescue di Jepang yang memiliki 2 saluran, ambulance (kyukyusha 救急車) atau fire fighter (shobosha 消防車). Tidak sampai 5 menit, suara ambulance sudah terdengar meraung-raung menuju apato (apartment) kami. Datanglah 3 orang petugas ambulance, semuanya pria berbadan besar berseragam "Sendai fire rescue team". Dengan sigap mereka memeriksa D-kun, menggendongnya, dan membawanya ke ambulance. Setelah pemeriksaan di dalam ambulance, bergegaslah kami menuju emergency and critical care center di Sendai City Hospital, A

Menuju kelahiran anak riset ke-tiga

Alhamdulillaah wa syukurillaah, Allah SWT berikan kekuatan bagi saya untuk menulis dan menyelesaikan anak riset ke-tiga saya (PhD dissertation). Banyak yang bertanya pada saya, bagaimana saya bisa menyelesaikan "anak riset ketiga" sambil mengandung "anak manusia ketiga". Saya sebetulnya juga bingung kalau ditanya demikian. Tapi baiklah, saya mencoba mengingat kembali perjalanan itu. Semoga bermanfaat dan menjadi penyemangat untuk saya pribadi dalam menjalani lembar kehidupan berikutnya. Juga semoga menjadi penyemangat bagi semua yang membacanya, terutama para student mama. Ganbarimashou!! Kimochi?? Saya tidak mengerti mengapa Allah SWT berikan rezeki kehamilan ini berbarengan dengan masa penyusunan disertasi saya. Dahulu saya pernah berdoa, "Ya Allaah, aku ingin dikaruniakan anak ketiga saat masih di Jepang. Mohon berikan di waktu yang tepat bagiku untuk memilikinya." Dan saat Allah SWT memberikan karunia kehamilan mulai bulan Januari 2019, maka s
Perpisahan dengan Sensei-tachi Our children's teachers (Kazumasa-sensei, Emiko-sensei, Akiko-sensei, Shutaro-sensei) Sendai, 19 Desember 2019 大切な小学校. 本当にありがとうございました . . Hari ini perpisahan sekolah R&D. Tentunya sangat mengharukan. . . Hari ini, semua teman seangkatan R-chan memakai baju abu-abu. Shutaro-sensei (international teacher) dan Akiko-sensei (classroom teacher) pun juga memakai baju abu-abu. Ternyata, R-chan request demikian. Teman-teman R-chan pun memberi banyak hadiah, semua dibuat sendiri oleh sensei & kawan-kawan. . . Kelas D-kun pun tak kalah mengharukan. Bahkan teman-temannya menangis, membuat saya pun menangis. Ada 1 kawan D-kun hari ini sakit dan tidak masuk sekolah. Jam 16, ia datang bersama ibunya hanya untuk say goodbye dengan D-kun. 😭😭. Emiko-sensei (classroom teacher) pun terharu. . Bagian ini paling terharu sih! Ada school principal juga yang melepas kami pergi. Seperti di dorama 😭😭😭 Kami dilepas tidak hanya oleh classroo