Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Amal Baik Bertebaran di Sendai Selama Bulan Ramadhan

Suatu waktu saya pernah membuat tulisan bahwa apabila Ramadhan datang, maka amal shalih bertebaran di Kota Sendai dan muslimin pun saling berlomba-lomba melakukan amal shalih tersebut. Shalat tarawih berjama'ah di kaikan bersama Ustadz dari Indonesia Saat Ramadhan.. Ada yang dengan diam-diam menggantungkan ta'jil di beberapa pintu apato. Ada yang dengan sukarela menawarkan paket makanan utk buka puasa. Ada yang berlomba-lomba memberikan shodaqoh terbaiknya utk hidangan ta'jil dan sahur setiap hari dan pekan. Ada yang selalu berkunjung tanpa tangan kosong, pasti membawa sesuatu. Ada yang rajin mengundang orang lain untuk ifthor dan sahur di apatonya. Ada yang selalu care saat ada kawannya sakit, bahkan menjenguknya ke luar kota. Ada yg siap mengantar kawannya untuk suatu keperluan, padahal ia sedang deadline. Ada yang tenaganya siap membantu, dari urusan sulit sampai buang gomi (sampah). Ada yang bersama-sama bersepeda malam-malam agar aman untuk i'tikaf di Masjid Sendai

Berharganya informasi pribadi kita & orang lain

Seperti yang kita ketahui, modus penipuan meminta uang banyak terjadi di Indonesia. Baru-baru ini, ada sahabat saya yang profile picture IG nya dipakai oleh seseorang tidak dikenal (penipu) untuk menipu beberapa orang demi mendapatkan keuntungan material (uang). Kontak korban (teman-temannya) didapat dari menanyakan nomor HP orang lain ke 1 orang. Dengan sigap, 1 orang ini memberi tahu nomor HP orang-orang yang diminta. FYI, sahabat saya ini tinggal di Eropa dan sudah memiliki nomor Eropa. Sedangkan nomor si pelaku diawali dengan kode +62. Pernah juga, nomor HP seorang Ustadzah di Indonesia dibajak. si pelaku pembajakan menghubungi teman2 whatsapp sang ustadzah, lalu meminta mereka untuk mengirim uang ke nomor rekening pelaku yang tentunya bukan rekening Sang Ustadzah. Nomor whatsapp saya termasuk salah satu nomor yang dihubungi. Namun alhamdulillaah Allah SWT beri saya kesadaran untuk curiga karena kalimat yang digunakan berbeda dari biasanya. Juga saya yakin, Ustadzah saya itu bukan

Waktu

Musim semi di Yamagata City Beberapa hari terakhir berkontemplasi tentang waktu. Tidak terasa, Hi-kun hampir 2 tahun. Tidak terasa, sudah back for good sekitar 1 tahun 9 bulan. Tidak terasa sudah 1,5 tahun pandemi. Dulu banyak kekhawatiran tentang kondisi di Indonesia. Sekarang sudah terbiasa dengan kekhawatiran tersebut. Malah heran, kenapa harus dikhawatirkan? Nampaknya, kami sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan. Kami sudah mengerti kembali cara bertahan hidup di Galaxy Bekasi  Tentu ada banyak yang dirindukan; kawan2, lab, sensei, kolega, kota Sendai, dan lainnya. Tapi rasanya sudah bisa move on dari memories tersebut. Hanya 1 yang saya sulit move on dan masih tidak bisa menerima.. Yaitu masalah Waktu. Kangen dengan Pak Guru yang berusaha keras menepati janjinya bertemu dengan saya (serpihan murid). Atau dengan mas kuroneko (kurir) yang telpon minta maaf tidak bisa kirim barang sesuai waktu yang kita request. Atau layanan publik lainnya yang sering 'voilaa...' lebi